Rabu, 29 April 2009

Prihatin, Tingkat Pendidikan SD Kebawah

Anggota Komisi C DPRD Sanggau, Alena menyebutkan, bahwa masyarakat di Kabupaten Sanggau tingkat pendidikannya masih rendah dan perlu adanya goodwill dari pemerintah daerah untuk lebih memprioritaskan sektor pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas ini.

Menurut catatannya, berdasarkan data yang dikantonginya, tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Sanggau saat ini rata-rata hanya sekolah dasar ke bawah. Hal ini dapat ditunjukan dengan indikator Angka Partisipasi Murni (APM) sebagai perbandingan jumlah siswa yang bersekolah dengan jenjang pendidikannnya, dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sesuai dengan jenjang pendidikan yang seharusnya. Dia melihat data tahun 2005 lalu, rata-rata APM-nya rata-rata adalah 33,77 persen dari target yang ditetapkan yaitu 41,77 persen. “Sehingga masih banyak penduduk usia sekolah yang belum tertampung, terutama untuk pendidikan tingkat sekolah dasar,” katanya.

Selanjutnya berdasarkan APM tahun 2006 sebesar 79,51 persen dapat disampaikan, bahwa masih terdapat 20,49 persen anak usia SD yang tidak bersekolah. Kemudian terdapat 58,00 persen anak usia SLTP yang tidak bersekolah dan terdapat 72,00 persen anak usia SLTA yang tidak bersekolah.

Menurut Alena, jika memperhatikan data-data itu, kiranya Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai pengambil kebijakan lebih dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan yang ada. Pemerintah daerah sebagai perpanjangan pemerintah provinsi dan pusat, harus bertanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan. “Sebenarnya persoalan pendidikan seperti kerusakan sekolah dan masalah kekurangan guru serta sarana dan prasarana pendukung yang tidak memadai, adalah persoalan lama. Tetai entah mengapa seolah-olah tidak bisa diatasi. Perlu ada yang digenahkan,” katanya penuh makna.(an)

< Anggota Komisi C DPRD Sanggau, Alena menyebutkan, bahwa masyarakat di Kabupaten Sanggau tingkat pendidikannya masih rendah dan perlu adanya goodwill dari pemerintah daerah untuk lebih memprioritaskan sektor pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas ini.

Menurut catatannya, berdasarkan data yang dikantonginya, tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Sanggau saat ini rata-rata hanya sekolah dasar ke bawah. Hal ini dapat ditunjukan dengan indikator Angka Partisipasi Murni (APM) sebagai perbandingan jumlah siswa yang bersekolah dengan jenjang pendidikannnya, dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sesuai dengan jenjang pendidikan yang seharusnya. Dia melihat data tahun 2005 lalu, rata-rata APM-nya rata-rata adalah 33,77 persen dari target yang ditetapkan yaitu 41,77 persen. “Sehingga masih banyak penduduk usia sekolah yang belum tertampung, terutama untuk pendidikan tingkat sekolah dasar,” katanya.

Selanjutnya berdasarkan APM tahun 2006 sebesar 79,51 persen dapat disampaikan, bahwa masih terdapat 20,49 persen anak usia SD yang tidak bersekolah. Kemudian terdapat 58,00 persen anak usia SLTP yang tidak bersekolah dan terdapat 72,00 persen anak usia SLTA yang tidak bersekolah.

Menurut Alena, jika memperhatikan data-data itu, kiranya Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai pengambil kebijakan lebih dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan yang ada. Pemerintah daerah sebagai perpanjangan pemerintah provinsi dan pusat, harus bertanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan. “Sebenarnya persoalan pendidikan seperti kerusakan sekolah dan masalah kekurangan guru serta sarana dan prasarana pendukung yang tidak memadai, adalah persoalan lama. Tetai entah mengapa seolah-olah tidak bisa diatasi. Perlu ada yang digenahkan,” katanya penuh makna


Sumber: http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Sanggau&id=153955

Tidak ada komentar:

Posting Komentar