Abin Syamsuddin (2003) menjelaskan tahapan perkembangan keagamaan, beserta ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Masa Kanak-Kanak Awal
- Sikap reseptif meskipun banyak bertanya
- Pandangan ke-Tuhan-an yang dipersonifikasi
- Penghayatan secara rohaniah yang belum mendalam
- Hal ke-Tuhan-an dipahamkan secara ideosyncritic (menurut khayalan pribadinya)
2. Masa Kanak-Kanak Akhir
- Sikap reseptif yang disertai pengertian
- Pandangan ke-Tuhan-an yang diterangkan secara rasional
- Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, melaksanakan kegiatan ritual diterima sebagai keharusan moral.
3. Masa Remaja Awal
- Sikap negatif disebabkan alam pikirannya yang kritis melihat realita orang – orang beragama yang hypocrit (pura-pura)
- Pandangan ke-Tuhan-an menjadi kacau, karena beragamnya aliran paham yang saling bertentangan
- Penghayatan rohaniahnya cenderung skeptik, sehingga banyak yang enggan melaksanakan ritual yang selama ini dilakukan dengan penuh kepatuhan
4. Masa Remaja Akhir
- Sikap kembali ke arah positif, bersamaan dengan kedewasaan intelektual bahkan akan agama menjadi pegangan hidupnya
- Pandangan ke-Tuhan-an dipahamkannya dalam konteks agama yang dianut dan dipilihnya.
- Penghayatan rohaniahnya kembali tenang setelah melalui proses identifikasi dan merindu puja, ia dapat membedakan antara agama sebagai doktrin atau ajaran manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar