Mudahkah mengajar PAUD? Hmm … mungkin ya dan mungkin tidak …
Kalau keberanian mengajar PAUD hanya dengan berbekal “Dulu aku diajarinnya begini” atau “Yang penting anak-anak bisa baca, tulis, dan hitung” atau “Ah, anak TK khan cuma main” …………. maka mengajar anak-anak usia dini memang sangat mudah …
Namun, jika kita mendalami benar-benar siapa dan bagaimana sih sebenarnya anak-anak usia dini itu, maka mendidik mereka tidaklah semudah membalik telapak tangan, tidaklah semembosankan menunggui anak-anak menuliskan suku kata “ba - ba - bi - be - bo” berulang-ulang di buku tulis mereka, tidaklah sesimpel mengajak mereka sekedar bernyanyi lagu “ABC” …
Saya masih ingat cita-cita adik saya sewaktu ia masih kecil, ingin jadi guru TK supaya bisa pulang jam 10 pagi, supaya tidak pusing karena mengajar anak TK khan gampang.
Pada kenyataannya, setelah saya 8 tahun bekecimpung di dunia pendidikan anak usia dini, apa yang dicita-citakan oleh adik saya itu sama sekali tidak terbukti.
Untuk menjadi seorang guru TK yang profesional, yang dituntut pemahamannya mengenai perkembangan anak, strategi pengoptimalan setiap tahap perkembangan anak, pemilihan instruksi yang tepat dan benar, komunikasi yang sederhana namun berbobot, manajemen kelas inklusi, observasi perkembangan anak, bahkan sampai pada koreografi, pulang jam 10 pagi bukanlah suatu pilihan, bahkan cenderung menjadi suatu kemewahan jika saya dan teman-teman di SBB berhasil pulang sebelum matahari terbenam …
Sekitar 5 tahun pertama sekolah ini berdiri, guru-guru SBB masih kalang kabut untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan profesionalitas sebagai guru dan wawasan mereka mengenai pendidikan anak usia dini. Tidak jarang guru-guru harus bekerja lebih dari 12 jam, bahkan ada beberapa waktu di mana hampir semua guru melewatkan malam-malam sahur bersama di sekolah, hanya untuk memastikan bahwa apa yang mereka sajikan pada anak-anak sudah sesuai dengan tahap perkembangan dan apa yang mereka laporkan pada orang tua sudah cermat serta terlepas dari pelabelan apapun.
Saat ini, setelah hampir semua guru dan staf dapat mendekati tingkat profesionalitas yang tinggi, sudah waktunya bagi mereka untuk memperluas wawasan mengenai pendidikan anak usia dini. Hampir semua karyawan di SBB sudah dapat menyisihkan waktu untuk kembali ke bangku kuliah. Ada yang mengambil program studi pendidikan anak usia dini, ada yang pendidikan luar biasa, dan ada juga yang kuliah komputer.
Ada yang kuliah dengan menggunakan fasilitas pinjaman dari Yayasan Bijak Bestari, tetapi ada juga yang kuliah dengan menggunakan tabungannya pribadi.
Nah … Mungkin tidak semua guru beruntung mendapat dukungan dari sekolah untuk kuliah … baik dari kelonggaran waktu bekerja maupun dari sumber dana …
Untuk itu, maka rekan-rekan di Yayasan Bijak Bestari berinisiatif untuk membentuk sebuah lembaga baru yang bertujuan untuk membantu rekan-rekan guru PAUD maupun lembaga-lembaga PAUD lain dalam mengembangkan wawasan dan keterampilan mereka dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini.
SCHEMA, yang semula lebih banyak bergerak di bidang konsultasi dan asesmen (psikotes), sekarang akan berubah format menjadi sebuah Pusat Asesmen dan Pengembangan Potensi.
Pusat Asesmen, artinya SCHEMA akan meneruskan kiprahnya dalam konsultasi, asesmen, maupun pendampingan anak-anak sekolah. Walaupun klien utamanya adalah siswa-siswa Bintang Bangsaku, namun kemudahan dan keringanan biaya juga dapat diperoleh oleh masyarakat umum. Dengan demikian, sebagai Pusat Asesmen, SCHEMA akan melayani masyarakat umum, baik itu lembaga pendidikan maupun orang tua, yang mengalami kesulitan dengan siswa atau anak-anaknya. Adapun jenis layanannya terdiri dari :
1. Psikotes : Tes Potensi Kecerdasan, Tes Minat dan Bakat, Tes Kesiapan Masuk Sekolah
2. Konseling Anak dan Rumah Tangga
3. Pendampingan Sekolah
Pusat Pengembangan Potensi, artinya SCHEMA akan mulai terjun ke bidang pelatihan bagi guru PAUD (0 - 8 tahun, atau sampai kelas 3 SD) walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa paket-paket pelatihan yang ditawarkan juga dapat diikuti oleh masyarakat umum pemerhati pendidikan anak usia dini maupun oleh orang tua yang memiliki anak-anak pada usia tersebut.
Pelatihan yang ditawarkan dibedakan berdasarkan kategori peserta, yaitu :
1. Pelatihan untuk Guru PAUD, yang terdiri dari :
* Pelatihan Pengembangan Kompetensi Guru PAUD
* Pelatihan Pembekalan Guru PAUD untuk Kelas Inklusi
2. Pelatihan untuk Calon Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (masyarakat umum, minimal SLTA)
* Pelatihan Pendamping Anak Usia Dini
* Pelatihan Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus dalam Kelas Inklusi
3. Pelatihan untuk Orang Tua
* Pelatihan Orang Tua Efektif
* Pelatihan Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus
Semoga keputusan Yayasan Bijak Bestari maupun rekan-rekan SCHEMA tidak menjadi sebuah kesia-siaan. Semoga keputusan ini dapat lebih meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, baik yang normal maupun untuk anak-anak berkebutuhan khusus
SUMBER: http://bintangbangsaku.com/artikel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar